AQIDAH KITA



AQIDAH KITA
Aqidah kita ialah: Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, Kitab - kitab Suci yang diturunkan Allah, para rasul utusan Allah dan percaya kepada hari kemudian ( akhirat ) serta iman akan qodar baik dan buruk.
Kita menyakini rububiyah Allah SWT, yaitu bahwa Dialah Tuhan Yang Menjadikan, memiliki dan mengatur semua alam ini, kita menyakini Uluhiyah Allah SWT, yaitu bahwa dialah tuhan yang harus disembah. Menyembah kepada selain Allah adalah Musyrik.
Kita menyakini asma' - asma' dan sifat - sifat Allah, yaitu nama - nama yang paling baik ( AL Asma' AL Husna ) dan sifat - sifat yang sempurna, seperti yang diturunkan dalam AL-Qur'an ataubseperti yang disampaikan oleh Rasulullah S.A.W.
Kita menyakini ke Esa-an Allah, bahwa tiada satu pun yang mempersekutui-Nya, baik daalam rububiyah maupun dalam uluhiyah ataupun dalam asma' dan sifat.
Firman Allah SWT dalam AL-Qur'an Surat Maryam Ayat 65.
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا


Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? 

  Tafsir dari surat Maryam Ayat 65 ini adalah  rabbus samaawaati wal ardli wa maa baina Humaa (“Rabb langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, yaitu Rabb yang menciptakan, mengatur, penentu hukum dan penata yang tidak ada penentang atas hukum-Nya.
Fa’buduHu wash-thabir li’ibaadiHi Hal ta’lamu laHuu nasiyyan (“Maka beribadahlah kepada-Nya dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?”) Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu `Abbas: “Apakah kamu tahu sesuatu yang semisal atau serupa dengan Rabb?” Demikian pula pendapat yang dikatakan oleh Mujahid, Sa’id bin Jubair, Qatadah, Ibnu Juraij dan selain mereka. Sedangkan `Ikrimah berkata dari Ibnu `Abbas: “Tidak ada satu pun yang diberi nama ar-Rahman selain Allah Tabaaraka wa Ta’ala, Mahasuci nama-Nya.

 Pengertiannya .

Ayat ini mengandung pembahasan tentang pengesaan Allah dalam kekuasan dan pengelolaan alam. Itu makna yang terkandung dalam kata Rabb. Ayat ini menjelaskan bahwa seluruh alam semesta dari langit dan bumi maupun yang berada di antara keduanya ada dalam penguasaan dan pengaturan yang satu. Allah yang menciptakan dan mengatur semuanya. Jika engkau telah meyakini dan beriman bahwa tidak ada yang mengatur alam ini, kecuali Allah, maka sembahlah Dia dengan penuh ketulusan dan jangan sampai menyimpang dari jalan-Nya. Sebab tak ada yang menyamai-Nya atau bersekutu dengan-Nya.

Tentunya yang dimaksud dengan kata ibadah dalam ayat tadi tidak terbatas pada shalat dan zikir saja. Ibadah seperti ini sangat mudah, tanpa kesulitan apapun adanya. Tapi yang dimaksud adalah penghambaan dan penyerahan diri secara mutlak kepada Allah dalam segala urusan, baik menyangkut kehidupan individu maupun sosial. Sebab manusia selalu berada di persimpangan jalan. Untuk itu ia harus bersabar dan teguh di jalan kebenaran.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Mengesakan Allah yang mengatur alam atau tauhid rububi adalah tauhid dalam penghambaan. Karena itu, ibadah hanya bisa dilakukan kepada Tuhan yang Maha Tunggal.
2. Ibadah dan penghambaan adalah berperang melawan hawa nafsur yang tentunya menuntut kesabaran dan kegigihan manusia.
KITA SEMUA MENYAKINI:

Sebagaiman firman Allah SWT dalam Surat AL-Baqarah ayat 255.

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. 

Keutamaan Ayat Kursi

Ayat ke 255 dari surat al-Baqarah ini dikenal dengan ayat al-Kursi, karena di dalamnya disebutkan tentang Kursi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan ia juga memiliki keutamaan-keutamaan yang banyak. Banyak hadits, baik yang shahih maupun hasan yang menjelaskan tentang keutamaan ayat yang mulia ini. Salasatu nya adalah Hadist yang di riwyatkan oeh Imam Al-Bukhari rahimahullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar