Assalamu'alaiku.
Baik kali ini kami akan membagikan tentang THAHAROH. Yang pertama kami akan bagikan yaitu tentabg Bab Air. Dan isnya allah nanti selanjutnya kami akan bahas yang lain nya lagi. Semoga bermanfaat buat kalian semua khusus nya bagi yang sudah mampir ke blog saya. Terimakasih
KITAB THAHAROH
Bab
Air-Air
1- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - فِي اَلْبَحْرِ: - هُوَ اَلطُّهُورُ مَاؤُهُ, اَلْحِلُّ مَيْتَتُهُ
- أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ, وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ, وَصَحَّحَهُ
اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ.
1. Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda tentang (air) laut. "Laut itu airnya suci dan mensucikan,
bangkainya pun halal." Dikeluarkan oleh Imam Empat dan Ibnu Syaibah.
Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih oleh oleh Ibnu
Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi'i dan Ahmad juga meriwayatkannya.
2 - وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - إِنَّ اَلْمَاءَ طَهُورٌ لَا يُنَجِّسُهُ
شَيْءٌ - أَخْرَجَهُ اَلثَّلَاثَةُ وَصَحَّحَهُ
أَحْمَدُ .
2. Dari Abu Said
Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Sesungguhnya (hakekat) air adalah suci dan mensucikan, tak ada
sesuatu pun yang menajiskannya." Dikeluarkan oleh Imam Tiga dan dinilai
shahih oleh Ahmad.
3- وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ اَلْبَاهِلِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ:
قَالَ رَسُولُ - صلى الله عليه وسلم - - إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ, إِلَّا
مَا غَلَبَ عَلَى رِيحِهِ وَطَعْمِهِ, وَلَوْنِهِ - أَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَهْ وَضَعَّفَهُ أَبُو حَاتِمٍ
.
3. Dari Abu
Umamah al-Bahily Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Sesungguhnya air itu tidak ada sesuatu pun yang dapat
menajiskannya kecuali oleh sesuatu yang dapat merubah bau, rasa atau
warnanya." Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan dianggap lemah oleh Ibnu Hatim.
4 - وَلِلْبَيْهَقِيِّ: - اَلْمَاءُ طَاهِرٌ إِلَّا إِنْ تَغَيَّرَ
رِيحُهُ, أَوْ طَعْمُهُ, أَوْ لَوْنُهُ; بِنَجَاسَةٍ تَحْدُثُ فِيهِ
-.
4. Menurut
hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi: "Air itu suci dan mensucikan
kecuali jika ia berubah baunya, rasanya atau warnanya dengan suatu najis yang
masuk di dalamnya."
5- وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: - إِذَا كَانَ اَلْمَاءَ
قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ اَلْخَبَثَ - وَفِي لَفْظٍ: - لَمْ يَنْجُسْ - أَخْرَجَهُ
اَلْأَرْبَعَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ. وَابْنُ حِبَّانَ
.
5. Dari Abdullah
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Jika banyaknya air telah mencapai dua kullah maka ia tidak
mengandung kotoran." Dalam suatu lafadz hadits: "Tidak najis".
Dikeluarkan oleh Imam Empat dan dinilai shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Hakim, dan
Ibnu Hibban.
6- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - لَا يَغْتَسِلُ أَحَدُكُمْ فِي اَلْمَاءِ اَلدَّائِمِ
وَهُوَ جُنُبٌ - أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
وَلِلْبُخَارِيِّ: - لَا يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي اَلْمَاءِ اَلدَّائِمِ
اَلَّذِي لَا يَجْرِي, ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ - . وَلِمُسْلِمٍ: "مِنْهُ" .
وَلِأَبِي دَاوُدَ: - وَلَا يَغْتَسِلُ فِيهِ مِنْ اَلْجَنَابَةِ - .
6. Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air yang
tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub." Dikeluarkan oleh
Muslim. Menurut Riwayat Imam Bukhari: "Janganlah sekali-kali seseorang di
antara kamu kencing dalam air tergenang yang tidak mengalir kemudian dia mandi
di dalamnya." Menurut riwayat Muslim dan Abu Dawud: "Dan janganlah
seseorang mandi junub di dalamnya."
7- وَعَنْ رَجُلٍ صَحِبَ اَلنَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ:
- نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - "أَنْ تَغْتَسِلَ اَلْمَرْأَةُ
بِفَضْلِ اَلرَّجُلِ, أَوْ اَلرَّجُلُ بِفَضْلِ اَلْمَرْأَةِ, وَلْيَغْتَرِفَا جَمِيعًا
- أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ. وَالنَّسَائِيُّ, وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ
.
7. Seorang
laki-laki yang bersahabat dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang perempuan mandi dari sisa
air laki-laki atau laki-laki dari sisa air perempuan, namun hendaklah keduanya
menyiduk (mengambil) air bersama-sama. Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i,
dan sanadnya benar.
8- وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا; - أَنَّ اَلنَّبِيَّ
- صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَغْتَسِلُ بِفَضْلِ مَيْمُونَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا
- أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ .
8. Dari Ibnu Abbas r.a: Bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah mandi dari air sisa Maimunah r.a.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim.
9- وَلِأَصْحَابِ "اَلسُّنَنِ": - اِغْتَسَلَ بَعْضُ أَزْوَاجِ
اَلنَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - فِي جَفْنَةٍ, فَجَاءَ لِيَغْتَسِلَ مِنْهَا, فَقَالَتْ
لَهُ: إِنِّي كُنْتُ جُنُبًا, فَقَالَ: "إِنَّ اَلْمَاءَ لَا يُجْنِبُ"
- وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ .
9. Menurut para
pengarang kitab Sunan: Sebagian istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mandi
dalam satu tempat air, lalu Nabi datang hendak mandi dengan air itu, maka
berkatalah istrinya: Sesungguhnya aku sedang junub. Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya air itu tidak menjadi junub."
Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah.
10- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذْ وَلَغَ فِيهِ اَلْكَلْبُ
أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ, أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ - أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
.
وَفِي لَفْظٍ لَهُ: - فَلْيُرِقْهُ - .
وَلِلتِّرْمِذِيِّ: - أُخْرَاهُنَّ, أَوْ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ - .
10. Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Sucinya tempat air seseorang diantara kamu jika dijilat anjing
ialah dengan dicuci tujuh kali, yang pertamanya dicampur dengan debu
tanah." Dikeluarkan oleh Muslim. Dalam riwayat lain disebutkan:
"Hendaklah ia membuang air itu." Menurut riwayat Tirmidzi: "Yang
terakhir atau yang pertama (dicampur dengan debu tanah).
11- وَعَنْ أَبِي قَتَادَةَ - رضي الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ
- صلى الله عليه وسلم - قَالَ -فِي اَلْهِرَّةِ-: - إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ, إِنَّمَا
هِيَ مِنْ اَلطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ - أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ.
وَابْنُ خُزَيْمَةَ .
11. Dari Abu Qotadah
Radliyallaahu 'anhu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda perihal
kucing -bahwa kucing itu tidaklah najis, ia adalah termasuk hewan berkeliaran
di sekitarmu. Diriwayatkan oleh Imam Empat dan dianggap shahih oleh Tirmidzi
dan Ibnu Khuzaimah.
12- وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: - جَاءَ أَعْرَابِيٌّ
فَبَالَ فِي طَائِفَةِ اَلْمَسْجِدِ, فَزَجَرَهُ اَلنَّاسُ, فَنَهَاهُمْ اَلنَّبِيُّ
- صلى الله عليه وسلم - فَلَمَّا قَضَى بَوْلَهُ أَمَرَ اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه
وسلم - بِذَنُوبٍ مِنْ مَاءٍ; فَأُهْرِيقَ عَلَيْهِ. - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
.
12. Anas Ibnu Malik
Radliyallaahu 'anhu berkata: "Seseorang Badui datang kemudian kencing di
suatu sudut masjid, maka orang-orang menghardiknya, lalu Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam melarang mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu
disiramkan di atas bekas kencing itu." Muttafaq Alaihi.
13- وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - أُحِلَّتْ لَنَا مَيْتَتَانِ وَدَمَانِ, فَأَمَّا
الْمَيْتَتَانِ: فَالْجَرَادُ وَالْحُوتُ, وَأَمَّا الدَّمَانُ: فَالطِّحَالُ وَالْكَبِدُ
- أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَفِيهِ ضَعْفٌ .
13. Ibnu Umar
Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Dua
macam bangkai itu adalah belalang dan ikan, sedangkan dua macam darah adalah
hati dan jantung." Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah, dan di dalam
sanadnya ada kelemahan.
14- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - إِذَا وَقَعَ اَلذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ
فَلْيَغْمِسْهُ, ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ, فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً, وَفِي
اَلْآخَرِ شِفَاءً - أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ .
وَأَبُو دَاوُدَ, وَزَادَ: - وَإِنَّهُ يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ اَلَّذِي
فِيهِ اَلدَّاءُ - .
14. Dari Abu
Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Apabila ada lalat jatuh ke dalam minuman seseorang di antara
kamu maka benamkanlah lalat itu kemudian keluarkanlah, sebab ada salah satu
sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya ada obat penawar."
Dikeluarkan oleh Bukhari dan Abu Dawud dengan tambahan: "Dan hendaknya ia
waspada dengan sayap yang ada penyakitnya."
15- وَعَنْ أَبِي وَاقِدٍ اَللَّيْثِيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ
اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - - مَا قُطِعَ مِنْ اَلْبَهِيمَةِ -وَهِيَ حَيَّةٌ-
فَهُوَ مَيِّتٌ - أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ, وَاللَّفْظُ
لَهُ .
15. Dari Abu Waqid
Al-Laitsi Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Anggota yang terputus dari binatang yang masih hidup adalah
termasuk bangkai." Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan beliau
menyatakannya shahih. Lafadz hadits ini menurut Tirmidzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar